Dicerita ini saya akan menceritakan, siapa mas eko yang sebenarnya dan sejujurnya, penasarankaan, oke mari let,s go, masuk pak eko, mas eko adalah seorang lelaki atau pria sejenisnya, aduh maaf pak eko, mas eko adalah manusia biasa yang terlahir dengan body semampai, (semeter gak sampai) aduh maaf pa eko, ini ide ceritanya begitu kata sutradara, tapi hebatnya mas eko ini mempunyai cita2 yang mulia, dia ingin sekali menjadi seorang office boy, karena dia tahu betul bahwa pekerjaan yang ada boy-boynya pasti keren, seperti coverboy, yang wajahnya selalu ada disampul majalah dan koran, walau akhirnya akan menjadi bungkus gorengan, ada satu lagi yang selalu ada dan membekas dihati mas eko, yakni adalah play boy, yang selalu keren dan bergonta-ganti pasangan togel, karena mas eko ini juga ngerti dikit-dikit bahasa english, jadi mas eko menyimpulkan ketiga pekerjaan ini, cover boy artinya, lelaki yang slalu exsis di depan cover majalah, majalah bagus bukan majalah sobek, playboy adalah pemain laki-laki dan terakhir office boy, adalah lelaki kantoran yang kalau berangkat kerja selalu benerin dasi sama berangkat pake sedan, sampai bait ini ceritanya masih bisa bikin kita tertawa, tapi setelah pertengahan dan akhir cerita, ceritanyapun akan sangat sedih, tidak ada romantisme, tidak ada kebahagian,yang ada hanya air mata, untuk itu setelah cerita bagian kedua disarankan untuk membeli tisu toilet, oke lanjut masuk pak eko, masa remaja pak eko yang penuh canda dan tawa, masa remaja yang indah tidak disia-siakan oleh mas eko, segala noda dan dosapun dilakukan, kalau disingkat (RASENDOS) raja segala noda dan dosa, cita-cita dan impianya susah lama ia lupakan setelah dia tahu bahwa office boy hanyalah pekerjaan yang hanya membantu pekerjaan kantor dan tidak seperti yang ada dalam benaknya dulu, waduh maaf bukan maksud merendahkan pekerjaan itu, tapi ini hanya cerita, jangan dimasukan dompet, setelah gagal mengejar impianya mas eko kembali menyetel ulang cita-citanya, yaitu menjadi binatang film, up's maaf lagi pak eko, untuk itu mas eko mencoba casting, sinekron azab, tapi gagal, karena mas eko tidak bisa menajadi peran jahat, setelah itu coba casting lagi, tapi gagal lagi, terus mas eko coba casting lagi tapi gagal lagi, dan setelah gagal 3 kali, akhirnya mas eko coba casting lagi disebuah film jepang, tapi gagal lagi karena miyabinya sudah insaf takut kena azab, dan ini kali terakhirnya, mas eko coba casting dan hasilnya masih gagal lagi, ( woy ngaco nih sutradara, masa gagal melulu sih) oh soryy maaf pak eko, sekarang kita terima mas eko dan gagal lagi, karena dia salah film, dia coba casting di film doraemon, menggantikan nobita, dan kita tau semua bahwa nobita tak tergantikan di film doraemon, jika saja mas eko lulus casting di film doraemon, maka filmnya diganti judul jadi doraexpoler, dan seandainya mas eko lulus casting, maka mas eko akan dibenci oleh seluruh warga jepang, karena nobitanya ko dadi koyo ngono, akhir cerita mas eko gagal casting dan cerita ini saya akan tunda dulu karena takut blognya ngak muat, lanjut nanti di Kapan kawin mas eko (part2) keluar dulu pak eko. Untuk k reques bagian 2 silahkan koment di kolom.komentar, agar saya bisa meneruskan alur ceritanya terimakasih.
Mengisahkan dua orang buta yang ingin nonton bioskop, inisial M dan N dua penyandang tunanetra yg berjalan menuju satu kota, alkisah dalam perjalanan, dua orang sahabat ini saling menuntun satu sama lain, mereka berangkat dari desa mereka dengan penuh semangat, berjalan tanpa lelah. Karena si N belum tahu apa rencana mereka ke kota, maka si N pun bertanya kepada si M, berikut obrolanya : N : kang memang mau apa sih sebenarnya kita ke kota?.. M : sebenarnya ini surprice buat kamu, tapi kalau kamu penasaran akan akang kasih tahu dah, malam ini kan malam tahun baru, jadi akang punya rencana akan ngajak kamu ngamen dan setelah dapat uang nanti, kita akan nonton bioskop. N : Wadaaaww kenapa nonton bioskop kang, kita kan tidak bisa melihat???... M : loh memang kenapa, kita yang tunanetra ini jangan kalah sama orang normal, kita akan buktikan bahwa orang tuna netra juga bisa nonton bioskop dan siapa tahu nanti kita masuk book guines of record, kita orang tu...
Comments